Sebagian warga di lereng dengan puncak Gunung Merapi telah diungsikan
Surono menambahkan masih sulit memperkirakan apa yang akan terjadi. "Getaran masih berlangsung sampai sekarang sehingga kami belum bisa menyimpulkan apapun dengan kondisi ini apakah erupsi masih akan berlangsung atau sudah berhenti," katanya. Menurut Surono, munculnya awan panas tersebut menjadi tanda sebagai erupsi Gunung Merapi. Wartawan kantor berita AP melaporkan bahwa sekitar 20 orang yang mengalami luka bakar karena terkena debu vulkanik panas yang keluar dari Gunung Merapi dirawat tim dokter. Sampai sekitar pukul 1900 WIB Merapi masih mengeluarkan suara-suara dan asap panas.
Seorang petani setempat, Sukamto, mengatakan kepada AP "ada suara gelegar seperti badai yang berlangsung lama, mungkin sekitar 15 menit." "Kemudian, gumpalan asap panas tebal ditembakkan ke udara dari dalam Gunung Merapi," tambah Sukamto.
Warga setempat juga mengatakan mereka mencium bau kuat belerang sejak sekitar pukul 17 WIB. Para ahli vulkanologi memperingatkan bahwa tekanan yang semakin besar di bawah kubah lava Merapi bisa menimbulkan salah satu letusan terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Status Gunung Merapi saat ini adalah status Awas, level tertinggi dalam fase letusan. Hartono, dari posko utama di Sleman, Pakem mengatakan kepada BBC Indonesia bahwa sekitar 96 persen warga telah mengungsi, namun beberapa terjebak.
''[Mereka] tengah kami cari. yang jelas satu keluarga terdiri dari 7 orang terjebak di rumahnya. Hujan abu sekitar 15 to 20 kilometer dari puncak Merapi. Beberapa orang di Kepuh Harjo luka bakar karena awan panas,'' katanya.
Sumber: BBC Indonesia
0 comments:
Post a Comment